Orangtua mana yang tidak ingin anaknya cerdas? Berbagai usaha dan stimulasi banyak dilakukan untuk membuat si buah hati menjadi anak yang cerdas untuk masa depannya. Namun beruntunglah sebagian orangtua yang anaknya mempunyai bakat bawaan lahir sebagai anak yang cerdas.
Memang benar jika kebanyakan anak baru bisa dikatakan jenius ataupun berbakat ketika sudah memasuki usia sekolah. Meskipun demikian, ada beberapa ciri atau tanda sejak balita yang dapat menunjukkan apakah anak anda mempunyai kecerdasan yang tinggi. Berikut ini adalah ciri-ciri anak cerdas yang wajib diketahui oleh para orangtua.
1. Daya ingat kuat
Pernah menjanjikan sesuatu pada anak dan ia bisa mengingatnya meskipun janji tersebut sudah lama disampaikan? Atau, anak dapat mengingat berbagai hal yang terjadi saat ia masih kecil? Seorang anak yang cerdas biasanya dapat mengingat berbagai informasi yang pernah didengar atau dilihat. Misalnya orangtua pernah mengajak anak jalan-jalan ke museum, stasiun, atau kebun binatang, kemudian anak bisa mengingat berbagai hal yang ia lihat disana dengan baik, sangat mungkin anak tersebut memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
2. Tertarik dengan berbagai hal
Jika anak kita tertarik pada dinosaurus, ruang angkasa, binatang, laut, kereta api, dan berbagai hal, biarkanlah ia mengekplorasi minatnya tersebut. Biasanya anak yang cerdas memiliki ketertarikan terhadap berbagai hal, ia akan banyak bertanya dan banyak mencari tahu tentang hal yang diminati.
3. Menulis dan membaca lebih awal bahkan tanpa pengajaran formal
Anak cerdas biasanya memiliki kemampuan membaca dan menulis lebih awal bahkan sekalipun tanpa diajarkan, ini disebabkan keingintahuan mereka yang tinggi terhadap sesuatu. Perkenalkan anak-anak sedini mungkin dengan buku-buku bergambar yang memiliki teks sedikit sesuai dengan perkembangan usianya, biasanya anak cerdas akan merasa penasaran ingin dapat membaca sendiri huruf-huruf yang ada di buku tersebut. Rasa penasaran ini yang secara alamiah mendorong mereka untuk belajar membaca.
4. Dapat menggambar dengan tepat
Anak yang bisa menggambar dengan tepat juga menunjukkan kecerdasan. Anak cerdas biasanya juga memiliki bakat seni tertentu, entah itu seni melipat kertas, seni mewarnai, dan lain sebagainya. Ini memperlihatkan keseimbangan otak kanan dan kirinya.
5. Bisa berkonsentrasi intens
Biasanya anak-anak susah berkonsentrasi dalam waktu yang lama, namun anak-anak yang memperlihatkan ciri kecerdasan di atas rata-rata biasanya bisa memiliki rentang perhatian yang panjang dan mampu berkonsentrasi dengan intens.
6. Memiliki kosakata tinggi
Apakah anak-anak memiliki kosakata tinggi dan tak terduga? Mereka paham pada kosakata yang sulit dan dapat mempergunakannya dengan tepat, serta bisa mengucapkan suatu kalimat dengan struktur yang lengkap.
7. Memperhatikan detail
Anak cerdas biasanya memperhatikan hal detail yang bahkan luput diperhatikan oleh orangtua. Misalnya warna pakaian yang dipakai seseorang, aksesoris unik, atau suatu simbol yang dilihatnya di jalanan.
8. Suka berimajinasi
Jika anak suka berimajinasi, membayangkan awan berbentuk donat atau buaya, membuat gambar dengan cerita yang dibuatnya sendiri, membentuk huruf atau bayangan hewan dengan menggunakan jari-jemarinya misalnya, ini merupakan salah satu ciri anak yang cerdas.
9. Sangat aktif
Anak aktif berbeda dengan hiperaktif. Biasanya kalau anak hiperaktif memiliki konsentrasi yang rendah, bahkan anak ini tidak bisa diam dan melakukan hal yang lazimnya dianggap sebagai sesuatu yang jahil atau nakal. Sedangkan anak yang aktif suka melakukan berbagai aktivitas bahkan sesuatu yang menantang baginya semata-mata karena ia menyukai aktivitas yang menggerakan fisiknya. Orangtua justru sering melarang anak banyak beraktivitas sehingga mencekoki anak dengan playstation atau tayang TV, padahal kegiatan yang membutuhkan banyak aktivitas fisik sangat baik untuk merangsang kecerdasan anak.
Ciri-ciri anak cerdas dan berbakat lainnya mungkin cukup sulit untuk dilihat. Ada juga beberapa anak berbakat yang telah menyadari bahwa mereka berbeda dari teman sebayanya. Hal itu dapat membuat mereka jadi merasa terasing dan kadang juga menjadi sasaran bullying. Beberapa anak yang berbakat dan jenius juga seringkali mengalami rasa frustrasi dikarenakan mereka dapat berpikir jauh lebih cepat dibandingkan dengan apa yang dapat mereka ekspresikan, baik itu secara verbal ataupun fisik.
Meskipun orangtua acapkali penasaran apakah anaknya mempunyai kecerdasan yang tinggi, sebenarnya kebanyakan anak tidak membutuhkan uji bakat sebelum dia masuk ke sekolah dasar. Akan tetapi, para ahli menyarankan supaya anak dibawa berkonsultasi apabila mereka terlihat bosan ataupun menunjukkan gejala-gejala gangguan emosional, misalnya seperti terlihat cemas, menolak untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sekolahnya atau juga sering mengalami mimpi buruk.
Menguji bakat atau tingkat kecerdasan (IQ) anak dapat dilakukan sejak si kecil berusia 3 tahun. Selain dengan tes IQ, anak juga dapat diberikan tes bakat. Anak yang mempunyai tingkat IQ dengan nilai 130 dapat dikategorikan sebagai seorang anak jenius. Karena tingkat kecerdasan rata-rata adalah 85 sampai 115. Namun, yang harus dipahami orangtua bahwa IQ hanya salah satu faktor dari berbagai faktor lain sebelum dapat menentukan apakah anak dapat disebut berbakat.
Semoga bermanfaat.