Wahai Para Ibu, Do’akanlah Anakmu Dengan Kebaikan Meskipun Engkau Sedang Marah
Siapa yang tidak kenal dengan syaikh yang satu ini? Terlebih mereka yang pernah pergi ke Baitullah Masjidil Haram Mekkah al- Mukarramah. Suaranya murottalnya yang merdu, masyaAllah sungguh menggetarkan hati sehingga tak jarang para jama’ah yang mendengarnya meneteskan air mata. Beliau adalah asy-Syaikh Sudais hafidzahullahu ta’ala, yang mana rekaman murottal beliau banyak didengar dan digemari oleh kaum muslimin diseluruh dunia.
Mau kah sedikit kita berkisah tentang beliau, bagaimana beliau bisa menjadi imam Masjidil Haram? Silakan disimak dan diambil ibroh pelajarannya, semoga bermanfaat.
Di masa kecil, ia (Syaikh Sudais) senang bermain-main dengan tanah. Saat sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yg diadakan ayahnya, ketika tamu belum lagi datang, tiba-tiba kedua tangannya yang mungil mengambil tanah, ia masuk rumah dan melemparkan tanah itu ke arah makanan yang telah tersaji. Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah sembari berkata:
“PERGILAH KAMU, SAMPAI KAMU BISA MENJADI IMAM MASJIDIL HARAM!”
Dan sekarang, anak itu telah dewasa dan telah menjadi Imam di masjidil Haram.
[diambil dari buku “Karamah Ibu Mengagumkan” oleh Saifuddin Aman & Sulaiman Shaqir]
—————————–
Wahai saudaraku -semoga Allah merahmatimu- Ibu adalah manusia yang mengalir terus kasih sayangnya hingga tidak terbatas. Peran Ibu melampaui batas-batas kebiasaan manusia.
Ibu sejati hanya punya satu niat yang tulus, yaitu ingin membahagiakan anaknya. Ibu sejati hanya punya satu tujuan yang tidak pernah berhenti untuk diperjuangkan, yaitu mengantarkan anak meraih mimpi-mimpinya.
Karena itu Allah memberikan kelebihan secara khusus. Allah memberikan kemuliaan kepada ibu, melebihi kemuliaan yang diberikan kepada ayah. Ibu selalu ada untuk anaknya dan bisa menghadirkan keajaiban di saat anak-anaknya dalam bahaya.
Doa ibu dikabulkan Allah, bahkan marahnya pun bisa menjadi kenyataan. Oleh karena itu wahai para ibu berdo’alah untuk kebaikan anakmu, jangan engkau do’akan keburukan kepada mereka.
Ingatlah sabda Rasulullah: “Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, jangan mendoakan keburukan untuk anak kalian, jangan mendoakan keburukan untuk pembantu kalian, jangan mendoakan keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi ketika seorang hamba berdoa kepada Allah bertepatan dengan waktu mustajab, pasti Allah kabulkan.” (HR. Abu Daud)
Dan engkau wahai saudaraku berbaktilah kepada ibumu, jangan sampai kedurhakaanmu menyebabkan kemarahan ibumu, karena ingatlah akan do’a yang tak tertolak dan mustajab yakni do’a (baik itu do’a kebaikan maupun keburukan) dari orangtuamu (terlebih ibumu).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺛَﻼَﺙُ ﺩَﻋَﻮَﺍﺕٍ ﻣُﺴْﺘَﺠَﺎﺑَﺎﺕٌ ﻻَ ﺷَﻚَّ ﻓِﻴﻬِﻦَّ ﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻮَﺍﻟِﺪِ ﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮِ ﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻈْﻠُﻮﻡِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan).
Wahai ibu do’akanlah kebaikan untuk anakmu.
—————————— ————
“Orang tua adalah pintu surga yang di tengah, sekiranya engkau mau sia-siakanlah pintu itu atau jagalah” (HR.Ahmad)
“Ibu adalah harta simpanan yang berharga bagi orang-orang yang bertaqwa, dan ibu adalah harta simpanan yang hilang bagi orang-orang yang durhaka”
Sumber: Benang Merah